Senin, 31 Maret 2014

HAL – HAL PENTING UNTUK PENGGEMAR SIG



HAL – HAL PENTING UNTUK PENGGEMAR SIG

ESRI Education Manager, Joseph Kerski, menulis artikel tentang 5 keahlian atau kemampuan yang dibutuhkan untuk sukses berkarir di bidang SIG. Ke-5 keahlian atau ketrampilan ini 2 atau 3 diantaranya adalah keahlian yang juga harus dimiliki untuk sukses berkarir di bidang lain.

Selain itu menurut Danang W. Jati Padang. Sumatera Barat seorang penggemas SIG ada beberapa hal penting lain yang dibutuh kan. Jadi hal –hal penting apa sajakah itu?
1.      Curiosity atau rasa ingin tahu/penasaran yang besar.
Mereka yang sukses berkarir di bidang GIS bukan hanya penasaran tentang dunia teknologi geospasial, tetapi mereka juga ingin tahu tentang dunia itu sendiri. Mereka merenungkan hubungan spasial bekerja dalam fenomena lokal ke skala global, mulai dari demografi, penggunaan lahan, dan pola lalu lintas dalam komunitas mereka sendiri terhadap bahaya alam, keanekaragaman hayati, dan iklim di seluruh dunia. Ini menjadi pemicu rasa ingin tahu yang sering diperlukan untuk memecahkan masalah dengan menggunakan GIS.
2.      Kemampuan untuk bekerja dengan data.
Mereka yang sukses berkarir di bidang GIS telah mengembangkan keterampilan berpikir kritis tentang data. Mereka tidak hanya tahu di mana untuk menemukan data, tetapi memahami metadata dengan sangat baik sehingga mereka mengetahui manfaat dan batasan untuk bekerja dengan setiap jenis tipe data. Mereka paham betul tindakan apa yang paling efektif untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menampilkan data geografis pada aplikasi/software GIS.
3.   Pemahaman dasar geografis.Praktisi GIS harus mengetahui fundamental di balik semua fenomena spasial, termasuk proyeksi peta, datums, hubungan topologi, model data spasial, teori tentang database dan metodologinya, cara-cara untuk mengklasifikasikan data, cara efektif menggunakan statistik spasial dan metode geoprocessing, dan masih banyak lagi yang lainnya.
4.      Kemampuan beradaptasi dengan cepat
Merupakan keterampilan keempat yang diperlukan untuk berhasil di bidang GIS. Sekarang ini teknologi geospasial berkembang sangat cepat, sama cepatnya dengan teknologi lainnya. Teknologi komputasi awan, pilihan akses data GIS melalui platform dekstop atau perangkat mobile, akses data secara online adalah perkembangan teknologi terkini, sebagai profesional yang berkarir di bidang GIS, adaptasi terhadap teknologi dan fleksibilitas dalam penerapan teknologi harus menjadi ketrampilan tersendiri yang harus dimiliki. Hal ini juga berlaku untuk sukses berkarir di bidang teknologi lainnya. Mau tidak mau, mereka harus tidak hanya mau berubah, tapi menerima dan merangkul perubahan tersebut sebagai bagian penting dalam karir mereka. Mereka adalah pelajar seumur hidup.
5.      Kemampuan komunikasi yang baik.
Mereka yang sukses berkarir di bidang GIS tahu bagaimana menggunakan GIS dan alat presentasi lainnya untuk mengkomunikasikan hasil pekerjaan mereka untuk berbagai audience. Mereka paham betul cara efektif menggunakan elemen peta, tetapi mereka juga tahu betul bagaimana dengan mengkomunikasikan hasil analisis mereka dalam laporan lisan dan tertulis, secara visual melalui video, tatap muka, online, dan melalui cara lain.
6.      Alat hardware yang mendukung.
      Jika hardware yang dimiliki kurang mendukung, akan kesulita untuk memasang aplikasi SIG dan kecepatan proses akan banyak terganggu dari keterbatasan hardware.
7.      Software cukup dan kita kuasai. 
     Untuk mengolah data SIG dibutuhkan aplikasi SIG, sehingga banyak yang bisa dicoba dan dipelajari. Hal tersebut akan membuat pengguna terus berkembang. Untuk penggemar SIG yang ingin belajar dibawah ada link dari QGIS yang berisi software pengolah SIG.
8.      Ada data digital baik vektor maupun raster yang mau diutak atik. 
    Jika ada aplikasi pengolahan SIG namun tidak memiliki data, akan sulit bagi pengguna SIG untuk berkembang. Untuk penggemar SIG yang ingin belajar dibawah ada link dari BIG yang berisi data shapfile Indonesia.
9.      Bahasa Inggris paham, ini karena hampir 100% software GS adalah in English.
10.  Ada relasi atau teman yang juga paham GIS karena GIS sangat kompleks dan penuh dengan problem yang kadang kita tidak bisa atasi tanpa bantuan ahli GIS lain.
11.  Punya manajemen sendiri yang membiayai, mengatur waktu kita.
12.  Ada pendanaan yang cukup.

Mungkin masih banyak lagi hal – hal penting yang dibutuhkan untuk sukses dibidang SIG. Silahkan tambahkan pada kolom komentar dibawah.
Terima Kasih

Sumber
Artikel
http://inigis.com/5-keahlian-yang-dibutuhkan-untuk-sukses-berkarir-di-bidang-gis
Gambar
http://1.bp.blogspot.com/
 Software Aplikasi SIG
https://www.qgis.org/en/site/forusers/download.html
Data Peta RBI Skala 1:1000000
http://www.big.go.id/download-peta-rupabumi-indonesia-skala-1-1-000-00

Senin, 17 Februari 2014

PELUANG KERJA JURUSAN TEKNIK GEODESI DI INDONESIA



Peluang bagi lulusan Jurusan Teknik Geodesi dapat menjadi pegawai negeri maupun pegawai swasta.

1.   Pemerintah (Pegawai Negeri Sipil, Militer )

Lembaga pemerintahan di Indonesia yang membutuhkan lulusan pendidikan ahli geodesi dan geomatika serta tenaga teknis pengukuran dan pemetaan antara lain sebagai berikut :

a.   Badan Pertanahan Nasional (BPN)

Pada tahun 2013, BPN membuka penerimaan CPNS. Kualifikasi yang dibutuhkan antara lain adalah Sarjana (S-1) jurusan Geodesi sejumlah 50 (lima  puluh ) orang dan Diploma I (D-I) Pengukuran dan Pemetaan Kadastral sejumlah 300 (tiga ratus) orang, (sumber : Lowongan Kerja Penerimaan CPNS, 2013).
Pada tahun 2010, BPN menerima 100 orang S1 Jurusan Teknik Geodesi/Geomatika.

Badan Pertanahan Nasional (BPN) membutuhkan tenaga ahli geodesi dan geomatika serta tenaga pengukuran dan pemetaan untuk pekerjaan-pekerjaan antara lain sebagai berikut :

-       Pembuatan Sertipikat Tanah
Pengajuan Sertipikat Tanah baru di Badan Pertanahan Nasional (BPN) diperkirakan mencapai ± 4.000.000 sertipikat tiap tahun, sedangkan sertipikat yang dapat dilayani oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) ± 2.000.000 bidang tiap tahun. Hal ini disebabkan kurangnya tenaga pengukuran di Badan Pertanahan Nasional (BPN) pada saat ini.
Sebagai gambaran, dapat diperkirakan bahwa setiap tenaga pengukuran dalam setiap hari mempunyai kemampuan rata-rata untuk mengukur dan menggambar Surat Ukur (lampiran sertipikat tanah) sejumlah 4 (empat) Surat Ukur. Jika dalam 1 (satu) tahun dihitung 250 (dua ratus lima puluh) hari kerja, berarti setiap tenaga pengukuran mampu menyelesaikan 1.000 (seribu) Surat Ukur dalam 1 (satu) tahun.
Dengan demikian, untuk mencukupi kekurangan Surat Ukur sebanyak 2.000.000 Surat Ukur, masih diperlukan tenaga pengukuran baru sejumlah ± 2.000 orang.
(sumber : buku Renstra BPN tahun 2007-2009)

-       Rekonstruksi Batas
Problem rekonstruksi batas yang seringkali terjadi di Indonesia antara lain adalah sebagai berikut :
*     Rekonstruksi batas akibat bencana alam, mengingat wilayah Indonesia sangat rentan terhadap bencana alam, seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, tsunami, banjir, longsor, penurunan tanah, kekeringan tanah, kebakaran hutan, angin ribut, lumpur.
*     Rekonstruksi batas akibat pembangunan infrastruktur dan utilitas yang sangat pesat khususnya di daerah-daerah berkembang, berupa : jalan, jembatan dan saluran (air dan kabel) yang bergeser, rusak atau hilang.
-       Menyajikan Aplikasi Sistem Informasi Data Rekonstruksi Batas yang dapat diakses oleh semua kantor pertanahan di seluruh Indonesia.
-       Menyajikan Sistem Informasi dan Manajemen Pertanahan untuk pengelolaan administrasi sengketa dan konflik pertanahan, yang sampai saat ini belum terealisasi karena masih banyaknya bidang-bidang tanah yang belum terdaftar.
-       Sebagai gambaran, di Indonesia terdapat ± 85.000.000 bidang tanah dan baru 30 % saja yang sudah terdaftar (Joyo Winoto, 2004).
-       dan lain-lain.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa saat ini dan mendatang, Badan Pertanahan Nasional (BPN) masih memerlukan lulusan pendidikan teknik geodesi dan geomatika mengingat pekerjaan-pekerjaan tersebut di atas akan dilaksanakan secara berkelanjutan.

b. Badan Informasi Geospasial (BIG)  atau dahulu Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL)

Pada tahun 2013 ini, BIG membuka penerimaan CPNS. Kualifikasi yang dibutuhkan antara lain adalah Sarjana (S-1) jurusan Geodesi /Geomatika sejumlah 45 (empat puluh lima) orang (sumber : Lowongan Kerja Penerimaan CPNS,2013).

BIG  membutuhkan tenaga ahli geodesi dan geomatika serta tenaga pengukuran dan pemetaan untuk pekerjaan-pekerjaan antara lain sebagai berikut :
-       Pembuatan Peta Dasar (peta rupa bumi)
-       Survey kelautan, diantaranya permasalahan kenaikan muka air laut akibat perubahan iklim, pasang surut, deformasi vertikal, pergerakan lempeng, abrasi/akresi, serta pencairan es di kutub utara.
-       Survey di udara, diantaranya pembuatan foto udara.
-       Survey di darat, diantaranya pembentukan wilayah dan penataan batas antar wilayah. Kegiatan ini bekerjasama dengan Menteri Dalam Negeri dibantu Tim PPBD (Penegasan dan Penetapan Batas Daerah) Pusat dan Daerah, Jawatan Topografi TNI-AD, Jawatan Hidro Oseanografi TNI-AL, Kementerian Kehutanan, Kementerian ESDM, BPN, dan lain-lain.
-       Penyusunan Rancangan Undang-Undang Informasi Geospasial.
-       dan lain-lain.

Dari perbandingan jumlah penerimaan CPNS dengan pekerjaan-pekerjaan tersebut yang belum terealisasi dengan sempurna, maka dapat disimpulkan bahwa untuk saat ini dan mendatang, BIG masih memerlukan lulusan pendidikan teknik geodesi dan geomatika serta tenaga pengukuran dan pemetaan untuk merealisasikan program-program kerja yang telah direncanakan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Seleksi  Penerimaan CPNS – BIG  Tahun 2013 sebagai berikut :


       c.    Kementerian Pekerjaan Umum

Pada tahun 2013, Kementerian Pekerjaan Umum membuka penerimaan CPNS. Kualifikasi yang dibutuhkan antara lain adalah Sarjana (S-1) jurusan Geodesi sejumlah 10 ( sepuluh ) orang (sumber : Lowongan Kerja Penerimaan CPNS, 2013). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pengumumanpenerimaan CPNS di kementerian PU
Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air
Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air membutuhkan tenaga ahli geodesi dan geomatika serta tenaga  pengukuran dan pemetaan untuk pekerjaan-pekerjaan antara lain sebagai berikut :
-       Pengembangan, pengelolaan dan pemantauan sumber daya air (daerah aliran sungai, saluran irigasi, bendungan, waduk, dll).
-       Pembuatan peta Daerah Irigasi.
-       Penyajian Sistem Informasi Operasi dan Pemeliharaan sumber daya air.
-       Penyajian Sistem Informasi Spasial untuk analisis layanan ekosistem sumber daya air terhadap lingkungannya.
-       dan lain-lain.

Dinas Bina Marga
Dinas Bina Marga membutuhkan tenaga ahli geodesi dan geomatika serta tenaga pengukuran dan pemetaan untuk pekerjaan-pekerjaan antara lain sebagai berikut :
-       Pengembangan, pengelolaan dan pemantauan infrastruktur (jalan dan jembatan).
-       Pembuatan peta Jaringan Jalan.
-       Penyajian Sistem Informasi Operasi dan Pemeliharaan infrastruktur.
-       dan lain-lain.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa saat ini dan mendatang, Kementerian Pekerjaan Umum masih memerlukan lulusan pendidikan teknik geodesi dan geomatika mengingat pekerjaan-pekerjaan tersebut di atas akan dilaksanakan secara berkelanjutan.

d.   Pemerintah Daerah

Sejak tahun 1999 sampai dengan bulan Desember 2007, dari 33 provinsi di Indonesia, baru 11 provinsi yang menyelesaikan atau melaksanakan penetapan dan penegasan batas daerah dan dari 465 kabupaten / kota di Indonesia baru 42 kabupaten / kota yang sudah menyelesaikan atau melaksanakan penetapan dan penegasan batas daerah.
Kondisi ini menimbulkan banyaknya sengketa batas yang terjadi di Indonesia. Selain terjadinya sengketa batas, dalam lampiran undang-undang pun terjadi permasalahan, yaitu peta batas tidak memenuhi syarat karena ketidakjelasan batas daerah.
(sumber : Kementerian Dalam Negeri, 2008)

Dari uraian di atas, tersirat kebutuhan tenaga ahli geodesi dan geomatika serta tenaga pengukuran dan pemetaan di lingkungan Pemerintah Daerah mengingat masih banyaknya kegiatan penetapan dan penegasan batas daerah yang belum terlaksana.


e.   Kementerian Keuangan, Direktorat Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Inventarisasi sumber daya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) memerlukan kelompok kerja yang secara khusus bertugas menginventarisasi dan mengevaluasi sumber daya PBB bagi kebijaksanaan pengelolaan dan pemanfaatannya. Kelompok kerja tersebut berfungsi menghubungkan aspek penyediaan data dan infomasi dengan aspek perumusan kebijaksanaan secara bertanggung jawab.

Peran data dan informasi spasial sangat berguna dalam pengelolaan PBB. Perkembangan sistem informasi akan mengarah pada interaksi data alfanumeris dalam Sistem Manajemen Informasi Perpajakan (PBB, PPN, PPh, dan BPHTB), kemudian intelerasi data grafis dengan data alfanumeris dalam Sistem Informasi PBB pada akhirnya akan menjadi interpendensi antar sistem informasi yang bertumpu pada data grafis (spasial) dan data alfanumeris dari instansi terkait.

Perkembangan sistem informasi dalam pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pada dasarnya merupakan lahan yang menjanjikan bagi lulusan Teknik Geodesi. Hal ini terbukti pada tahun 2008, Kementerian Keuangan juga membuka penerimaan CPNS dengan kualifikasi yang dibutuhkan antara lain adalah Sarjana (S-1) jurusan Geodesi sejumlah 2 (dua) orang (sumber : Lowongan Kerja Penerimaan CPNS, 2008).
Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan antara lain sebagai berikut :
-       Pembuatan Peta Zona Nilai Tanah (ZNT) dan Peta Blok, yang dapat memberikan informasi rinci objek pajak, informasi jenis penggunaan bangunan, informasi penilaian individual, informasi status pemilik objek pajak dan informasi status pembayaran.
-       Pembuatan Informasi Indeks Nilai Tanah (angka yang menggambarkan perbandingan tingkat kemahalan nilai tanah suatu kabupaten / kota atau provinsi dari waktu ke waktu).
-       dan lain-lain.

Tetapi pada perkembangannya, pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sepenuhnya akan diberikan kepada Pemerintah Daerah. Oleh karena itu, pendidikan dan pelatihan khususnya mengenai pemetaan dan pendataan akan membutuhkan peran lulusan Teknik Geodesi untuk tahun-tahun mendatang.

f.    Tentara Nasional Indonesia (TNI)

Untuk keperluan militer, Tentara Nasional Indonesia (TNI) membutuhkan lulusan dari jurusan Geodesi dan Geomatika untuk ditempatkan di :

Dinas Topografi Angkatan Darat
Pada tahun 2002, Dinas Topografi Angkatan Darat membuka penerimaan CPNS dengan kualifikasi antara lain Sarjana (S-1) jurusan Geodesi sejumlah 1 (satu) orang (sumber : Lowongan Kerja Penerimaan CPNS, 2002).

Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan tenaga Geodesi dan Geomatika untuk keperluan militer, antara lain adalah :
-       Mengidentifikasi benda-benda bergerak di darat.
-       Rekayasa penyediaan informasi spasial.
-       dan lain-lain.

          Dinas Hidrografi Angkatan Laut
Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan tenaga Geodesi dan Geomatika untuk keperluan militer, antara lain adalah :
-       Pembuatan Peta Laut DISHIDROS TNI-AL.
-       Pendeteksian garis pantai dan efek gelombang.
-       Pendeteksian kenaikan muka air laut.
-       Mengidentifikasi kedalaman dan dasar laut beserta permasalahan dan analisisnya.
-       Mengidentifikasi benda-benda bergerak di laut.
-       Rekayasa penyediaan informasi spasial.
-       dan lain-lain

Dinas Pemotretan Udara Angkatan Udara
Pada tahun 2002, TNI Angkatan Udara membuka penerimaan CPNS dengan kualifikasi antara lain Sarjana (S-1) jurusan Geodesi sejumlah 1 (satu) orang (sumber: Lowongan Kerja Penerimaan CPNS, 2002).
Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan tenaga Geodesi dan Geomatika untuk keperluan militer, antara lain adalah :
-       Mengidentifikasi benda-benda bergerak di udara.
-       Rekayasa penyediaan informasi spasial.
-       dan lain-lain

Selain tugas-tugas tersebut di atas, secara umum Ahli Geodesi di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) sangat berperan dalam proses perundingan perbatasan, mengingat negara Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki 17.504 pulau (92 pulau-pulau kecil terluar dan 67 pulau diantaranya berbatasan langsung dengan negara tetangga) dan garis pantai 95.181 km.

Peran Ahli Geodesi dimulai dari pada saat suatu negara akan menentukan atau menetapkan Titik Dasar untuk penentuan dengan garis pangkal lurus atau garis pangkal kepulauan. Untuk itu perlu dilakukan survei penentuan posisi, pengamatan bathimetri, pembuatan peta titik dasar serta pemanfaatan dan interpretasi berbagai citra satelit.
Dalam tahap perundingan, Ahli Geodesi sangat berperan untuk memberikan masukan teknis, terkait dengan peta yang disepakati dalam penentuan garis batas dan kajian dalam penentuan garis batas dengan berbagai metoda, serta berperan dalam menentukan datum Geodesi yang disepakati bersama, dan sebagainya.

Selain itu, peran Ahli Geodesi juga sangat diperlukan dalam pembuatan data base yang memuat tentang data dan informasi aset-aset pertanahan negara, berisi tabulasi aset-aset pertanahan (berupa keterangan-keterangan lahan serta peruntukan dan kedudukannya, yang dilengkapi dengan peta-peta lokasi instalasi-instalasi dan tempat-tempat militer). Data dan informasi keruangan pertanahan negara tersebut disajikan dalam bentuk citra satelit, peta, video, detail situasi, tabulasi dan foto sebagai lampiran Peraturan Pemerintah tentang Wilayah Pertanahan Negara, berdasar Undang-undang No. 3 tahun 2002 tentang Pertanahan Negara.

Dari perbandingan jumlah penerimaan CPNS dengan pekerjaan-pekerjaan tersebutdi atas, maka dapat disimpulkan bahwa untuk saat ini dan mendatang, TNI masih memerlukan lulusan pendidikan teknik geodesi dan geomatika serta tenaga pengukuran dan pemetaan untuk merealisasikan program-program kerja yang telah direncanakan.

g.   Kementerian Pertanian

Pada tahun 2009, Kementerian Pertanian membuka penerimaan CPNS dengan kualifikasi antara lain Sarjana (S-1) jurusan Geodesi sejumlah 4 (empat) orang (sumber: Lowongan Kerja Penerimaan CPNS, 2009).

Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan tenaga Geodesi dan Geomatika antara lain pendeteksian dan pengendalian perubahan penggunaan lahan pertanian (sawah dan perkebunan) menjadi non pertanian. Kondisi ini berdampak terhadap produksi padi dan ketahanan pangan.

Perkembangan penduduk Indonesia yang semakin padat, menuntut kebutuhan perumahan dan fasilitas lainnya. Secara otomatis kondisi ini akan mengurangi lahan pertanian yang ada untuk mencukupi kebutuhan tersebut. Oleh sebab itu, diharapkan peran serta ahli Geodesi dan Geomatika di Indonesia sehingga tidak terjadi perubahan fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian. Dengan demikian secara otomatis dari tahun ke tahun, Kementerian Pertanian akan selalu membuka lowongan sebagai CPNS untuk ahli geodesi.

h.   Kementerian Kehutanan

Pada tahun 2009, Kementerian Kehutanan membuka penerimaan CPNS dengan kualifikasi antara lain Sarjana (S-1) jurusan Geodesi sejumlah 8 (delapan) orang (sumber: Lowongan Kerja Penerimaan CPNS, 2009).

Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan tenaga Geodesi dan Geomatika antara lain sebagai berikut :
-       Pengendalian perubahan penggunaan hutan.
-       Sajian informasi batas-batas areal hutan.
-       dan lain-lain.

Areal hutan merupakan kawasan yang sangat rentan terhadap bencana kebakaran hutan dan pengalihfungsian penggunaan hutan. Kondisi ini menjadi titik kerawanan yang sangat membutuhkan peran serta ahli Geodesi dan Geomatika. Dengan oleh sebab itu, dari tahun ke tahun, Kementerian Kehutanan selalu membuka lowongan sebagai CPNS untuk ahli geodesi.

i.    Kementerian Kelautan

Di lingkungan Kementerian Kelautan terdapat pekerjaan-pekerjaan untuk melaksanakan kadaster laut, diantaranya :
-       preservasi (daerah perlindungan laut).
-       konservasi laut.
-       pemanfaatan laut, meliputi :
*     Pemanfaatan publik : alur pelayaran, daerah pelabuhan, saluran di dasar laut (listrik, telepon, gas, dsb).
*     Pemanfaatan ekonomis : budidaya laut, penangkapan ikan, eksploitasi minyak dan gas bumi, bangunan di dasar laut.

Pekerjaan-pekerjaan tersebut di atas sangat membutuhkan peran lulusan dari pendidikan geodesi dan geomatika. Oleh sebab itu, peluang kerja di Kementerian Kelautan juga menjadi harapan bagi lulusan pendidikan geodesi dan geomatika di Indonesia.

j.    Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Di lingkungan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), antara lain melaksanakan pekerjaan sebagai berikut :
-       Pendeteksian bidang ionosfer (sinyal) dan telekomunikasi
-       Penginderaan jauh, yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pengelolaan lingkungan, mitigasi bencana alam, gerakan tanah, dan lain-lain.

Dari uraian pekerjaan-pekerjaan tersebut di atas, dapat diketahui bahwa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) juga sangat membutuhkan peran lulusan dari pendidikan geodesi dan geomatika.

k.   Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

Tenaga ahli geodesi dan geomatika akan selalu diperlukan untuk penataan, perencanaan serta pengembangan wilayah di darat termasuk pengembangan wilayah pantai dan pesisir serta memberikan informasi mengenai kondisi topografi dalam hal perencanaan dan pemanfaatan tata ruang. Kondisi ini akan terus berjalan seiring pola kehidupan masyarakat yang berubah sedikit demi sedikit serta berkelanjutan untuk merealisasikan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Akibat perubahan pola kehidupan masyarakat tersebut, diperlukan pemantauan (monitoring) dan evaluasi pemanfaatan ruang secara berkala. Evaluasi dilaksanakan berdasarkan data dan informasi yang dihasilkan dari survey lapangan yang dilakukan antara lain oleh tenaga survei dan pemetaan, dan kemudian dianalisis oleh ahli geodesi dan geomatika.
l.    Dinas Tata Kota dan Bangunan

Tenaga ahli geodesi dan geomatika akan selalu diperlukan untuk pembuatan aplikasi informasi fasilitas perkotaan di setiap kota / kabupaten di seluruh wilayah Indonesia untuk mencapai tertib kawasan perkotaan yang sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Informasi yang dibutuhkan oleh Dinas Tata Kota dan Bangunan antara lain memuat : fasilitas publik, Nomor Ijin Bangunan setiap penduduk, informasi suplai tanah untuk pembangunan, dll.

m.  Dosen Perguruan Tinggi Negeri

Perguruan tinggi negeri di Indonesia yang membuka jurusan geodesi / geomatika berjumlah 4 (empat) universitas, yaitu :
-       Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang
-       Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
-       Institut Teknologi Bandung (ITB)
-       Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

Di keempat universitas tersebut, hampir setiap tahunnya membuka lowongan pekerjaan sebagai dosen tetap ataupun dosen tidak tetap dengan latar belakang pendidikan geodesi dan geomatika.

2.   Swasta
     
a.   Perusahaan Konsultan Teknik

Jumlah Perusahaan Konsultan Teknik di Jawa Tengah adalah :
Tahun 2007  :  231  perusahaan (sumber : buku Jawa Tengah dalam Angka, 2009)
Tahun 2008  :  305  perusahaan (sumber : buku Jawa Tengah dalam Angka, 2009)
Tahun 2009  :  381  perusahaan (sumber : buku Direktori INKINDO Jawa Tengah, 2009)

Dari data di atas terlihat bahwa setiap tahunnya, perusahaan konsultan teknik selalu bertambah. Sesuai kenyataan di lapangan, setiap pekerjaan yang dilaksanakan oleh para konsultan teknik membutuhkan tenaga ahli geodesi dan geomatika maupun tenaga survey pengukuran dan pemetaan sebagai tenaga teknis di lapangan.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap tahunnya, perusahaan konsultan teknik selalu membutuhkan tenaga ahli geodesi dan geomatika maupun tenaga survey pengukuran dan pemetaan baru.

b.   Perusahaan Konstruksi

Jumlah Perusahaan Kontraktor di Jawa Tengah adalah :
Tahun 2007  :  8.159     perusahaan (sumber : buku Jawa Tengah dalam Angka, 2009)
Tahun 2008  :  10.037   perusahaan (sumber : buku Jawa Tengah dalam Angka, 2009)

Sama halnya dengan perusahaan konsultan teknik, di Jawa Tengah juga muncul perusahaan konstruksi baru setiap tahunnya yang senantiasa membutuhkan tenaga ahli geodesi dan geomatika baru maupun tenaga survey pengukuran dan pemetaan baru sebagai tenaga teknis di lapangan.

c.   Asosiasi Perusahaan Survei Pemetaan dan Informasi Geospasial (APSPIC)

Berdasarkan fakta bahwa setiap kegiatan perencanaan antara lain memerlukan peta, karena pada prinsipnya tanpa ada peta maka kita tidak akan dapat membuat suatu perencanaan teknis.
APSPIC berperan aktif dalam pengembangan jasa dibidang pekerjaan survei, pemetaan dan Informasi Geospasial yang saat ini dipercaya oleh BIG dalam rangka pengembangan Sumber daya, terutama sumber daya manusia  di bidang jasa survei, pemetaan dan informasi Geospasial Indonesia.
Ahli pemetaan sangat berperan di bidang ini.

d.   Persero

Persero yang bergerak dalam bidang utilitas juga membutuhkan lulusan pendidikan geodesi dan geomatika dalam menjalankan perusahannya.
Perusahaan tersebut antara lain sebagai berikut :
-       PT. Pertamina Persero (BUMN)
-       PT. Telkom
-       PT. PLN
-       PDAM

Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan tenaga geodesi dan geomatika antara lain dalam pembuatan rekayasa jaringan dan sistem informasi jaringan & pengguna beserta aplikasinya.

Sebagai bukti kebutuhan tenaga geodesi di lingkungan persero ini, PT. Pertamina Persero (BUMN) pada tahun 2009 membutuhkan Sarjana (S-1) jurusan Geodesi sejumlah 6 (enam) orang (sumber : Lowongan Kerja Penerimaan Pegawai, 2009).

Untuk tahun-tahun mendatang, diharapkan kebutuhan lulusan geodesi dan geomatika semakin meningkat mengingat di Indonesia terdapat 465 kabupaten / kota dan setiap perseroan terdapat di masing-masing kabupaten / kota di Indonesia.

e.   Perusahaan Pertambangan

Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan tenaga geodesi dan geomatika di perusahaan pertambangan antara lain sebagai berikut :
-       Mengidentifikasi area pertambangan.
-       Mitigasi bencana akibat pertambangan
-       Penyediaan data spasial untuk pengelolaan pertambangan rakyat antara lain : andesit, diorit, granit, gamping, zeolit dan lain-lain.
-       Penyediaan data spasial untuk pengelolaan sumber daya mineral seperti: emas, tembaga, nikel, kalsit dan lain-lain.

Jumlah perusahaan pertambangan di Indonesia adalah 33 (tiga puluh tiga) perusahaan (sumber : Indonesian Mining Association, 2007).
Melihat banyaknya jumlah perusahaan pertambangan di Indonesia dan banyaknya pekerjaan-pekerjaan bidang petambangan yang membutuhkan tenaga ahli geodesi dan geomatika, maka tidak terlepas dari penerimaan karyawan dari lulusan geodesi dan geomatika.




f.    Perusahaan Perkebunan dan Agrobisnis

Indonesia memiliki potensi tanah yang subur, yang dapat dimanfaatkan untuk perkebunan dan agrobisnis. Potensi yang dimiliki dipengaruhi oleh faktor alam, fisis dan kimia tanah yang berbeda-beda di suatu tempat. Perubahan potensi tersebut membutuhkan peran profesi geodesi dan geomatika untuk memberikan informasi geospasial berupa peta dan bentuk visualisasi untuk menghindari kerugian-kerugian bagi perusahaan ini.

g.   Perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi kelautan

Perusahaan ini adalah perusahaan swasta yang bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya laut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, diantaranya : budidaya laut dan penangkapan ikan.

h.   Dosen Pendidikan Tinggi Swasta

Pendidikan tinggi swasta di Indonesia yang membuka jurusan geodesi / geomatika berjumlah 4 (empat) universitas, yaitu :
-       Universitas Pakuan Bogor
-       Institut Teknologi Nasional (ITNAS) Bandung
-       Insitut Teknologi Nasional (ITN) Malang
-       Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) Yogyakarta

Di keempat pendidikan tinggi tersebut, hampir setiap tahunnya membuka lowongan pekerjaan sebagai dosen tetap ataupun dosen tidak tetap dengan latar belakang pendidikan geodesi dan geomatika.
     
i.    Perhimpunan Ikatan Ahli Geodesi (Ikatan Surveyor Indonesia)
           
Dalam perhimpunan ini, ahli geodesi berperan sebagai Asessor (penguji) bagi para ahli geodesi baru yang ingin mendapatkan sertifikasi keahlian.


    j.      Perorangan (wirausaha)

Lulusan pendidikan geodesi dan geomatika yang berkeinginan untuk berwira usaha, dapat bekerja melayani kebutuhan pihak pemerintah dan swasta dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaannya :
-       Pembuatan dan pencetakan peta.
-       Penjualan / persewaan / service / kalibrasi alat-alat survey dan pemetaan.
-       Tenaga freelance (perorangan) dalam bidang-bidang geodesi dan geomatika

Lihat juga bidang-bidang dalam Teknik Geodesi
http://navigasigroup.blogspot.com

Sumber :
Modul Kuliah Kewirausahaan
Ir. N. Sutopo